Sabtu, 24 Maret 2012

Fanfiction : Just For One Day | Oneshoot

Title           : Just For One Day
Author      : Nur Halimah (@im304)
Genre       : Romantic, Dramatic, Sad,  Garing (?) *tentukan sendiri!
Rating       : G
Length      : Oneshoot
Cast           :
  • No Minwoo (Main Cast)
  • Kim Hye Mi (Ocs)
  • Lee Hye Hee
  • Jo Twins
  • Other member

Langsung aja ke cerita.. Readers yang baik, tolong yah nanti RCL FF ini.. menerima kritik dan saran.

WARNING!!
Banyak typos, alur ngga jelas, sulit dipahami, bikin pusing, bikin ngantuk, bikin laper, de el el. GA SUKA GA USAH BACA ! YANG SUKA SILAHKAN BACA ^^.. SILENT READERS, GO OUT!!

SAY NO TO PLAGIATISM AND NO BASHING!!

~HAPPY READING~


Prolog :
Give me just for one day to make my last day to be colorful with you…

AUTHOR’S POV :
 “Minwoo..” teriak seseorang memanggilnya.
“Ne?” Tanya Minwoo menoleh ke Kwangmin, rekan boyband yang sekaligus satu sekolah dengannya. Yah, mereka masih SMA kelas XI.
“Kau tahu liburan musim panas kali ini sekolah akan mengadakan di mana?” tukas Youngmin, saudara kembar si Kwangmin.
“Mollaseo, eodiseo?” Tanya Minwoo to the point. Ya, tentunya karena dia tidak tahu dan ingin tahu.
“Jeju Island!” pekik kedua temannya yang akrab disebut ‘Jo Twins’.
“Je-jeju Island? Jinjaeyo? Wow! Aku tidak akan ketinggalan untuk pergi ke sana!” demikian pula balas Minwoo yang juga terpekik mendengar kabar itu.
Tanpa berpikir panjang, Minwoo dan Jo Twins berlari menuju ‘announcement board’ untuk melihat keterangan lebih lanjut mengenai rencana liburan musim panas yang akan diadakan di Pulau Jeju, salah satu pulau terindah yang dimiliki Korea Selatan ini.
“Sabtu, 9 Februari 2012.. dua hari lagi!” celetuk siswa lain yang juga membaca info itu.
“Berarti kita harus segera minta izin pada manager. Kajja, kita pergi sekarang!” ucap Youngmin pada Kwangmin dan Minwoo. Mereka pun pergi ke Starship Entertaiment Office untuk mohon izin pada manager mereka bahwa mereka akan ikut liburan musim panas yang diadakan sekolah mereka.

***
Setelah bertemu dengan manager dan minta izin, mereka sempatkan pergi ke studio untuk latihan sebentar bersama yang lain.
“Andaikan aku masih SMA seperti kalian, betapa senangnya bisa libur musim panas di Pulau Jeju. Bersama pacar lagi. Hmm” ujar Jeongmin sambil mengawang.
“Hyung, kami ini belum  punya pacar. Kecuali Kwangmin” ucap Minwoo sambil melirik ke arah Kwangmin.
“Aish, kau ini sok tahu pula..” kata Kwangmin dan menjitak ringan kepala Minwoo.
“Lalu siapa yeoja yang bernama Lee Hye Hee itu? Yeoja yang jago menari itu, ha?” Tanya Youngmin yang mampu membuat wajah Kwangmin berubah menjadi merah tomat begitu mendengar nama ‘Lee Hye Hee’.
“Arraseo, dia yeojachinguku. Tapi dia tidak bisa ikut liburan musim panas ke Jeju” tukas Kwangmin tidak semangat.
“Wae?” Tanya Donghyun.
“Dia harus pergi ke Jepang untuk tampil dance di sana. Padahal aku ingin merasakan liburan musim panas dengannya” balas Kwangmin dengan tampang sedih.
“Kau pasti bisa pergi berlibur dengannya lain kali. Lagipula dia kan pergi ke Jepang untuk mengharumkan nama sekolah kita. Jadi, fighting!” kata Youngmin sambil menepuk bahu twin’nya. Kwangmin hanya balas tersenyum dan segera melanjutkan latihan mereka.

***
“Jeju Island… I’m coming !!” teriak Minwoo dan kawan-kawan setibanya di Pulau Jeju. Yah, hari ini mereka akan memulai liburan musim panas di ‘Wonderful Island of Jeju’.
“Silahkan taruh barang-barang kalian masing-masing di kamar hotel kalian. Selamat liburan musim panas!” kata Mr Park member haluan setelah tiba. Minwoo dan kawan-kawan pun mengikuti instruksi dari sang guru, kemudian segera pergi untuk menikmati liburan musim panas mereka.

MINWOO’S POV:
Aku pergi dengan kameraku berkeliling pulau Jeju. Ya, tujuan pertama yang akan aku lakukan adalah mengambil foto keindahan Pulau ini.
CEKLIK!
Aku menengok ke arah suara itu. Apa kalian pikir itu adalah suara kameraku? Anni.. ternyata seorang yeoja yang tidak jauh dariku juga memotret pemandangan Jeju.
Diam-diam aku mengambil fotonya yang sedang serius hendak mengambil gambar.
“Kau harus membayarku karena sudah menjadikanku model” ucap yeoja itu tiba-tiba. Aish, aku bisa mati kutu ini. Ottokhae?
“E-eh, e.. hheehe” aku merasa kikuk dan berkata dengan gugup.
CEKLIK!
“Hey!” pekikku saat tahu kalau dia mengambil gambarku saat gugup tadi, wah memalukan >,<.
“Sekarang impas kan” tukas yeoja itu sambil tersenyum. Baiklah, kuakui aku suka senyumnya itu. Eh?
Ddrrt..ddrrtt..ddrrtt…
“Yeoboseyo.. jinja?... eodiseo?.. oh, nde.. arraseo..”
“Mianhae aku harus pergi dulu.. bye!” ucap yeoja itu setelah menutup teleponnya. Aku hanya balas tersenyum padanya dan kembali melanjutkan ‘explorer’ku untuk protret memotret ria.

AUTHOR’S POV :
“Minwoo, come here please” teriak Kwangmin pada Minwoo. Sore itu mereka berkumpul bersama untuk melewati indahnya matahari terbenam.
“Ada yang ingin aku perkenalkan padamu” kata Youngmin.
Minwoo mengerutkan kedua alisnya setelah melihat siapa yang ingin diperkenalkan oleh si Jo Twins.
“Neo..” ucap Minwoo dan yeoja itu.
“Hey, kalian sudah saling kenal?” Tanya Youngmin.
“Kami tadi bertemu sebentar , tapi belum sempat kenalan” jawab Minwoo dengan sedikit malu.
“Bailah, silahkan berkenalan” ucap Kwangmin ringan. Keduanya hanya menggaruk kepala bingung *?*
“Naneun Kim Hye Mi imnida, bangapseumnida”…

HYE MI’S POV :
“Naneun Kim Hye Mi imnida, bangapseumnida” sapaku sambil memperkenalkan diri terlebih dahulu. Ah, dia ini benar-benar namja pemalu >,<.
“Naneun No Minwoo imnida, bangapseumnida” balasnya sambil menunggingkan senyum manis.
“Bagaimana kalian bisa bertemu?” Tanya Kwangmin sambil menyerahkan sebotol jus jeruk pada Minwoo dan aku.
“Dia menjadikanku model dalam fotografinya” jawabku sambil tertawa kecil dengan Minwoo.
“Wah, pintar juga kau mencari model seperti sepupuku yang yeoppo ini” tukas Youngmin menepuk bahu Minwoo.
“Jadi dia adalah sepupumu?” tanya Minwoo kaget.
“Ne.. dia sepupuku. Sebelumnya dia tinggal di Jepang, mungkin dia ke Seoul sementara untuk melewati liburan musim panas” celoteh Kwangmin. Hey, seharusnya aku yang berbicara tentang diriku -___-
“Anniyo.. setelah musim panas berakhir, aku akan tinggal bersama dua namja kembar ini” ucapku dengan tatapan ‘evil’ ke arah Kwangmin dan Youngmin.  Dan Tap, apa yang terjadi? Mereka berdua  tampak kaget.
“Mwo?!”
“Berapa lama?”
“Emmb, mungkin dua sampai tiga bulan ke depan” jawabku enteng.
“Aigo, mati aku. Bagaimana mungkin yeoja itu tinggal di rumah kita, Hyung? Pasti dia jadi mata-mata kita” bisik Kwangmin pada Youngmin. Pabo, kalian pikir aku tidak dengar apa?
“Wah, ini akan jadi menarik. Berarti aku bisa sering datang ke rumahmu, ya kan?” bisik Minwoo (juga) pada Jo Twins. Ah, kalian ini.. dasaarr..
Kami tak akan menyia-nyiakan waktu kami selama liburan ini. Kami selalu mengisinya dengan kegiatan yang menarik dan tentunya tidak membuat liburan terasa ‘membosankan’.

AUTHOR’S POV :
Finally, Minwoo dan kawan-kawan harus meninggalkan liburan musim panasnya di Jeju Island. Karena sudah 10 hari mereka menikmati liburan sebagai suku Jeju (?).
“Dengan berat hati, aku harus meninggalkanmu Jeju. Tunggu aku kembali” ucap Youngmin menerawang sebelum masuk ke bus *Youngmin naik bus?*
“Dasar.. Hyung lebay ah” kata Kwangmin jengkel melihat kelebaian Youngmin *lebih lebay lu, thor -__-*
“Eh, Hye Mi gimana pulangnya?” tiba-tiba Minwoo datang dan malah menanyakan sepupu Jo Twins.
“Mana aku tahu? Mungkin dia bawa mobil dan langsung meluncur ke rumahku. OMONA, ottokhae hyung?” balas Kwangmin tiba-tiba cemas. Bukan karena keadaan yang terjadi nanti pada sepupunya, melainkan cemas bagaimana jadinya kalau sepupunya, Hye Mi, tinggal serumah dengannya.
“Apaan sih? Dia nggak akan menindas kita. Mari kita satukan kekuatan kekembaran kita!” tukas Youngmin dengan semangat membara.
“Aigo, dasar kembar yang aneh” ucap Minwoo kemudian meninggalkan Kwangmin dan Youngmin.

Saat Minwoo berjalan ke bus, dia melihat ada sesorang yang tergeletak di pinggir jalan. Tak tinggal diam, dia segera menghampiri orang itu dan membantunya.
“Kim Hye Mi? gwaenchana?” Minwoo tak menyangka orang itu adalah Hye Mi.
Dia menatap lama Hye Mi yang tampak pucat. Dia terlihat tidak berdaya. kemudian dia berpikir untuk memberitahu Kwangmin dan Youngmin kalau Hye Mi pingsan di jalan.
“Bawa dia pulang ke rumahku dengan mobilnya, dia bawa mobil” kata Youngmin pada Minwoo.
Minwoo segera membawa Hye Mi ke mobil dan mengantarnya ke rumah sepupunya, Jo Twins.

MINWOO’S POV:
Aku duduk di samping Hye Mi yang sedang tertidur. Aku terus memandanginya, dia kasihan sekali.
“Euhh..” Hye Mi membuka kedua matanya dan melihat ke arahku. Dan tersenyum!
“Sudahlah, tidurlah saja dulu. Badanmu masih lemah” ucapku pelan pada Hye Mi.
“Dimana si kembar?” tanyanya.
“Dia pergi memanggil dokter untuk memeriksa kondisimu” jawabku.
Kulihat ekspresi wajahnya berubah seketika setelah kuberitahu. Tampak seperti ketakutan. Ah, masa cantik-cantik takut dokter?
“Gwaenchanayo. Tolong telepon dia, tak perlu panggil dokter untukku” pintanya padaku.
“Ta-tapi..”
“Jebal, Minwoo. Gwaenchanayo. Jeongmal!” katanya sambil menggenggam tanganku. Eh, ada apa dengan bocah ini?
Melihat dia yang benar-benar memohon padaku, aku pun segera melaksanakan apa yang dia inginkan. Ya, menelepon Kwangmin atau Youngmin.

***
“Kau ini.. kenapa kau menolak untuk kupanggilkan dokter? Lihat kondisimu, kau membuat kami khawatir” tukas Kwangmin. Dia tampak begitu khawatir.
“Nan jeongmal gwaenchanayo, kau terlalu over mengkhawatirkanku” balas Hye Mi sambil tertawa.
“Kenapa kau bisa pingsan di jalan tadi?” tanyaku, yang juga khawatir dengan keadaannya saat pingsan tadi.
“Mollayo, aku hanya merasa kepalaku sakit. Dan tiba-tiba aku sudah kau gendong ke rumah ini” jawabnya. Eh, berarti dia sudah sadar sejak turun dari mobil tadi. Tapi kok..?

Ddrrrt..ddrrt..
FROM : EOMMA
Neo eodiseo? Kenapa belum pulang?

“Mianhae, eomma mencariku. Aku harus pulang sekarang” ucapku pamit pada mereka.
“Ne.. Gomawo sudah menjaga sepupuku ini” balas Youngmin.
“Gamsahamnida, Minwoo” kata Hye Mi tersenyum.
Aku menghampirinya “Cheonmaneyo, cepat sembuh ne?” kataku sambil mengacak rambutnya lembut. Aku pun segera pulang.

AUTHOR’S POV :
“Bagaimana kabarmu?” tanya Minwoo ketika duduk di samping Hye Mi.
“Aissh, kau ini. Ya sudahlah, aku kan nggak parah-parah juga sakitnya” jawab Hye Mi mencubit lengan Minwoo. Minwoo hanya meringis kesakitan dan tertawa.
Yah, Minwoo dan Hye Mi sudah mulai akrab sejak Minwoo sering ke rumah Jo Twins untuk berjumpa dengan Hye Mi. Jadi, sekarang mereka saling mengerti satu sama lain. Tapi ada satu yang belum diketahui Minwoo tentang Hye Mi. Apa itu? *makanya stay ini ff yah? #bakarauthor#*
“Minwoo, aku buatkan kimchi ye?” tawar Hye Mi sambil berjalan ke dapur. Di belakangnya, Minwoo mengekor (?).
“Okey, kau harus membuat yang paling mashita ye? Yakso?!” balas Minwoo sambil mengacak rambut Hye Mi.
“Ihh, aku tak akan bisa membuat yang paling enak kalau kau merusak rambutku. Kau tunggu saja di dalam, aku akan membuatkan kimchi yang paling mashita untuk No Minwoo” kata Hye Mi tersenyum.
Dengan gugup (karena senyum Hye Mi), Minwoo berjalan ke ruang tengah untuk menunggu kimchi buatan Hye Mi sambil nonton The Penguin Of Madagascar *plak!author banget :p

***
“Tarraaa…” kata Hye Mi *ala gembul* dengan mempersembahkan The Most Mashita Kimchi To Minwoo.
Minwoo memandang kimchi itu dengan tatapan lapar. Kemudian dia menyantapnya.
“Emmbb.. Mashita! Mashita! Mashita! *ala Ipin*. Gamsahamnida Hye Mi” ucap Minwoo yang masih melahap kimchi spesialnya.
Hye Mi hanya tersenyum geli melihat Minwoo yang benar-benar menikmati kimchi buatannya.
“Uhhuukk..uhuukk..”
“Ada apa Hye Mi?” tanya Minwoo sedikit panik.
“Anniyo, gwaenchana. Habiskan kimchinya ya, aku ke belakang dulu” jawab Hye Mi kemudian pergi ke belakang.

HYE MI’S POV :
“Uhhuukk..uhuukk..” aku batuk tiba-tiba.
 DEG! Darah? Aku kaget, memang, tapi aku berusaha untuk merasa ‘tidak apa-apa’ di depan Minwoo.
“Anniyo, gwaenchana. Habiskan kimchinya ya, aku ke belakang dulu” setelah itu aku pergi ke belakang untuk membersihkannya.

***
“Hye Mi..” kudengar suara Minwoo mendekat ke arahku. Kumohon jangan sekarang, jebal..
Aku belum berbalik. “Aah” kudengar suara Minwoo di belakangku, lantas aku berbalik.
CHU~
Sontak aku kaget. Aku dan Minwoo.. ahh, biarlah jam dinding yang berdetik itu menjadi saksi kami berdua *eh?
“Mi-mianh”
“Yak, apa yang telah kau lakukan padaku? Kau menciumku?”
“An-anni~ya..”
“Andwae.. kau harus bertanggung jawab, No Minwoo”

MINWOO’S POV:
“M-mwo? Ttanggung jawab apa?” tanyaku gelagapan.
“Kau telah merasakan bibir seorang yeoja, maka kau harus bertanggung jawab” tukasnya. Ne, aku sudah menciummu. Tapi aku harus tanggung jawab apa? Aku kan hanya menciummu. Atau…
“Menikah?” tanyaku dengan senyum evil. Yak, aku meminjam ‘evil smile’nya Kyuhyun Hyung. Kkekeke~ (?)
“Aigo~.. kita masih SMA, mau nikah?” balasnya dengan membelalakkan kedua matanya.
“Lalu? Ottokhae?” tanyaku santai.
“Aissh, sudahlah. Kau pulang saja dulu, kalau sudah menemukan jawabnya, temui aku” kemudian dia mendorongku keluar dari rumahnya. Dia tidak serius marah kan?

***
AUTHOR’S POV :
Hye Mi duduk di pinggir ruang, saat Boyfriend sedang latihan. Ya, hari ini dia merasa bosan harus berdiam di rumah, jadi dia sempatkan untuk melihat Boyfriend latihan.
“Wow.. kalian keren sekali lho. Wah, kebanggaan sekali bisa lihat kalian sedang latihan” ucap Hye Mi histeris.
Kwangmin hanya bergidik “ah, ndeso kamu ini. Tapi aku keren kan tadi?” dan mengatakannya dengan pedenya.
“masih kerenan Minwoo..” jawab Hye Mi sambil tersenyum pada Minwoo. Minwoo hanya membalas tersenyum padanya, walau sedikit canggung karena kejadian kemarin.
“kalian pacaran ya? Aih, jeongmal” tanya Jeongmin tiba-tiba. Minwoo dan Hye Mi hanya tertawa.
“anniyo.. we just a close friend…”
“anniyo.. she is my girlfriend..”

HYE MI’S POV :
“anniyo.. she is my girlfriend..” ucap Minwoo memutus bicaraku yang belum selesai.
“Girlfriend? Sejak kapan?” tanyaku enyah padanya. Yah, siapa sih yang nggak shock kalau ada namja yang mengaku bahwa dirimu adalah ‘girlfriend’nya?
“Sejak kapan ya? Sejak kemarin saat kau…” dengan sigap aku membungkam mulutnya. Hah, dia mau buka aib di depan mereka semua? Di depan sepupuku? Apa dia gila?
“huft, bocah ini bicara yang tidak jelas. Maafkan dia ya” ucapku mencoba untuk mencari solusi agar tidak ada pertanyaan aneh di otak mereka.
Minwoo melepas bungkaman tanganku di bibirnya, kemudian tersenyum nakal padaku. Ah, kurasa dia belum mengembalikan senyuman oppaku, Cho Kyuhyun *pletakk..
“All, aku pergi dulu ne?” ucap Minwoo pada yang lain, kemudian menarik tanganku untuk pergi bersamanya.

***
Minwoo mendorongku ke dinding dan meletakkan tangannya di sampingku. Dia menatapku seolah ada sesuatu yang ingin dia katakan padaku. Tatapan yang tidak biasanya aku kenal sebagai tatapan No Minwoo.
“Mwoya?” tanyaku mencoba untuk tidak gugup.
“Aku sudah tanggung jawab kan? Tapi kenapa kau menolak?” balasnya dengan tatapan cool cool gimanaa gitu *?*.
“Oh, jadi ini tanggung jawabmu? Minwoo, kau lucu sekali? Aku kan hanya bercanda” ucapku padanya. Bisa kulihat ekspresinya berubah seketika.
“Tapi.. aku menyukaimu, Hye Mi. Bukan karena tragedi ciuman kemarin. Aku sudah menyukaimu sejak dulu, hanya saja aku belum siap untuk mengatakannya. Will you be my girlfriend?”
DEG! Minwoo menyukaiku? Jinjaeyo?
“OMONA.. kalian sudah c~ciuman?”…

MINWOO’S POV:
“OMONA.. kalian sudah c~ciuman?” tiba-tiba terdengar suara seorang namja di belakangku.
“Yo~youngmin?” aku dan Hye Mi terpekik bersama. Yah, kenapa aku tadi ceplas-ceplos di tempat yang kurang aman ini? Paboya Minwoo .__.
“Youngmin ssi.. jangan bilang eomma-appa ne? jebal..” pinta Hye Mi pada Youngmin.
Kupandang wajah Youngmin yang sulit ditebak. Sebenarnya aku juga khawatir, tapi semoga saja dia bisa tutup mulut.
“Yaah, tapi ada syaratnya..” jawab Youngmin bikin penasaran.
“Mwoya?”

AUTHOR’S POV :
“Ummbb.. mashita.. gomawo Hye Mi, gomawo Minwoo” ucap Jo Twins bersamaan.
“Ne.. cheonma. Hye Mi, sepupumu sangat cerdas dalam memanfaatkan kesempatan ye? Dasar..” tukas Minwoo. Semuanya tertawa.
“Oh ya. Ada pesan mutiara dariku. Kau sudah jadi namjanya, tolong jaga dia baik-baik. Dia memang cerewet, tapi jangan sakiti dia sekalipun. Kalau kau berani menyakitinya, akan kucabut gigimu” ucap Kwangmin ga jelas *lebih gaje authornya kali ya?*
“Haha.. siap bos!” balas Minwoo sambil tertawa. Mereka kembali menikmati makanan mereka, sesekali berbincang-bincang untuk mewarnai suasana.

***
5 bulan sudah, Minwoo dan Hye Mi menjadi sepasang kekasih *alias pacaran*. Tapi, selama 5 bulan itu, mereka belum pernah berkencan sekali pun. Kenapa? Karena Minwoo tak ada waktu untuk melakukan hal itu, dia sudah sibuk sendiri dengan Boybandnya.
“Jebal.. kita kan belum pernah kencan sama sekali, Minwoo” pinta Hye Mi dan menggenggam tangan Minwoo.
“Tapi besok aku…”
“Jebal, chagiya.. kumohon, satu hari saja. Setelah itu, kita tidak kencan lagi juga okay. Tapi aku mohon besok, ayo kita kencan” lagi-lagi dia memelas pada Minwoo. Sebenarnya Minwoo tidak tega melihatnya, tapi dia benar-benar tidak bisa.
“Hye Mi, kita bisa lakukan itu lain kali. Kau tahu kan aku sibuk?” jelas Minwoo.
“Arraseo, tapi kau selalu sibuk. Kapan kau tidak sibuk? Aku harus menunggu? Aku mohon Minwoo, just for one day..” kata Hye Mi yang pada intinya sama.
Minwoo hanya diam tak menjawab, dia lelah harus menjelaskan lagi pada yeojachingunya itu.
Hye Mi yang merasa tidak diperhatikan, kemudian pergi meninggalkan namjanya dengan perasaan sedih.
“Bahkan kau tak mau mengorbankan waktumu satu hari saja untuk berkencan dengan yeojamu…”

HYE MI’S POV :
Kuhempaskan tubuhku di tempat tidur sambil memeluk guling. Huft! Bahkan dia tak bisa memberikan waktu satu hari untukku, apa dia tidak menyayangiku?
Aku merasa gelisah. Bukan hanya karena Minwoo tak mau berkencan denganku, tapi karena mimpiku semalam. Apa mimpi itu akan terjadi nantinya?
Handphone ku bergetar, ada pesan dari… No Minwoo? Hah, mau apa dia?

FROM : MINWOO
Besok jam 8 pagi di rumahmu, aku jemput. Kita kencan 24 jam, puas? :*

Aaaa.. Minwoo, saranghaeyo :* :* :* (?)

***
Keesokan harinya..
“Youngmin, Kwangmin, ireona ppali! Ini sudah jam 7 lebih”
Pagi itu, aku berniat membangunkan si bocah kembar dan menyiapkan sarapan untuk mereka. Tampak Youngmin yang menggeliat dan segera beranjak dari tempat tidurnya, sedangkan namdongsaengnya malah menarik selimut dan kembali tidur.
“Youngmin, bangunkan Kwangmin. Keburu dingin nasi gorengnya” ucapku pada Youngmin yang masih merem melek belum sepenuhnya bangun dari tidurnya, walaupun sudah berjalan.
“Ah, ne. nan jeongmal bogoshipoeyo nae chagiya.. nde..” kudengar suara Kwangmin, sepertinya dia masih tidur tadi dan sekarang dia sudah berdiri seperti orang waras di depan pintu kamarnya.
“Paling itu telepon dari Hye Hee, yeojachingunya. Mungkin dia sudah pulang dari Jepang” balas Youngmin.
“Annyeong ! It’s a good day, right? OMONA” tiba-tiba Kwangmin muncul di belakangku sambil berkata gaje, mungkin ini efek ditelpon yeojanya saat masih tertidur lelap -__-
“Wae?” tanyaku heran.
“Kau yang menyiapkan semua ini? Jinjaeyo? Kesambet apa kau?” balas Kwangmin dengan nada ‘mengejek’. Huh, dasar!
“Nde.. karena hari ini hari spesial untukku, jadi aku buatkan yang special juga buat kedua sepupuku yang neomu neomu neomu kyeopta!” ucapku terpekik saking senangnya. Mereka tampak bingung, linglung lebih tepatnya.
Ting..Tong…Ting…Tong…

AUTHOR’S POV :
Dengan penuh semangat, Hye Mi berlari menuju pintu untuk membukakan pintu. Dia tahu siapa yang datang. Tepat pukul 8 pagi, Minwoo datang sesuai dengan apa yang telah dia janjikan di SMSnya kemarin.
“Jamkaman, aku ganti baju dulu ne?” Hye Mi segera melejit ke kamarnya untuk mengganti baby doll nya dengan yang lebih pantas untuk disebut ‘pakaian kencan’.
“Ada apa bocah itu?” tanya Minwoo sambil mengamati Kwangmin yang sedari tadi senyum-senyum sendiri.
“Biarkan saja, dia sedang berbunga-bunga. Pujaan hatinya sudah kembali ke Seoul” jawab Youngmin ala kadarnya.
“Hye Hee?” tanya Minwoo lagi untuk memastikan. Youngmin hanya membalasnya dengan anggukan.
Sekitar 20 menit lamanya, Minwoo menunggu yeojanya bersiap untuk pergi kencan. Kalau biasanya dia menjatah 10-15 menit pada Hye Mi untuk berdandan, kali ini dia membiarkan yeojanya itu berdandan selama yang ia mau.
“Mianhaeyo kalau lama, aku bingung harus bagaimana lagi. Jadi aku pakai yang ini saja, hehe” Hye Mi turun dari kamarnya dan langsung berdiri di depan Minwoo yang memandanginya tanpa berkedip. Begitu juga Youngmin dan Kwangmin.
“Kajja! Youngmin, Kwangmin, aku pergi dulu ya sama Minwoo. Habiskan sarapan dan segera mandi, nanti kan ahjumeonni akan ke sini. Bye!” tukas Hye Mi pada saudara sepupunya itu. Kemudian dia menutup pintu.
***
“What will we do today?”
“Emm, tenang, aku sudah buatkan schedule nya. Hehe”
Hye Mi mengeluarkan beberapa kertas kecil berwarna putih dengan gambar angry bird kepada Minwoo. Belum membaca isinya, mata minwoo sudah membulat.
“Kau merancang semua ini? Tidakkah ini terlalu banyak?” tanya Minwoo tidak percaya.
“Aku ingin melakukan semuannya denganmu untuk hari ini, karena aku tidak yakin kau bisa meluangkan waktumu lagi denganku” jawab Hye Mi sedikit kesal.
Dengan sedikit merasa bersalah, Minwoo mulai membaca satu per satu date’s plan yang dibuat yeojanya itu. Kemudian menoleh ke arah Hye Mi.
“Ye, we’ll do it today. Let’s go!” ucap Minwoo dengan senyum khasnya yang mampu membuat rasa kesal Hye Mi perlahan luntur dan menghilang.

***
Hari itu mereka benar-benar seperti orang kencan. Satu per satu mereka melakukan apa yang ditulis Hye Mi di kertas kecilnya. Mulai dari jogging, bersepeda, memancing sampai berkebun. Namun, hari itu terasa begitu cepat untuk Hye Mi. Terlalu cepat untuk dilewati.
Tidak seperti kencan biasanya yang selalu membawa mobil untuk kencan, hari ini Hye Mi membuat aturan kencan yang berbeda.
“Jeongmal? Kenapa kita tidak naik taksi saja, bukankah bis terlalu…”
“Kajja, kau harus mencobanya. Ini tidak seperti yang kau bayangkan, ini akan menyenangkan. Ayolah, chagi, seharii saja. Ye?”
Minwoo tak mampu menolak permintaan yeojanya itu. Dengan seulas senyum, Minwoo memakai topi dan manrik tangan Hye Mi untuk segera masuk ke bis.
“Lepaskan topimu, kau tak perlu menyamar” itu yang dikatakan Hye Mi  yang tahu betul rencana Minwoo yang akan menyamar dengan memakai topi.
Dengan berat hati, Minwoo melepas topinya dan tetap berjalan masuk ke bis. Mereka duduk di bangku paling belakang.

Di samping mereka duduk, ada pemandangan yang membuat Hye Mi iri. Seorang namja yang tidur di bahu yeojanya. Entah apa yang membuat mereka tampak begitu serasi, dan tentunya mampu membuat Hye Mi tersenyum iri pada mereka.
BLEG!
Minwoo seolah tahu apa yang ada di pikiran Hye Mi saat itu, langsung menjatuhkan kepalanya di bahu Hye Mi. Tentu saja itu membuat Hye Mi sontak kaget.
“Minwoo?”
Minwoo diam, tak menjawab. Dia pura-pura tertidur di bahu Hye Mi. Hye Mi hanya tertawa geli melihat acting namjanya itu. Jelas-jelas seulas senyum yang  mengembang di bibir Minwoo itu menandakan bahwa dia hanya berpura-pura, namun Hye Mi tetap diam seolah tidak tahu.

Setelah menghabiskan ‘Kencan Satu Hari’ bersama namjanya, Minwoo, Hye Mi diantar pulang oleh Minwoo malam itu. Dia merasa, waktu terlalu cepat untuk dilampaui kencan tadi. Tapi apa boleh buat? Dia kan tidak mungkin menciptakan waktu sehari menjadi 30 jam?
Tepat di pekarangan rumah, Hye Mi terduduk lemas dan bersandar di tembok. Entah apa yang telah membuatnya merasa gundah saat menatap bintang malam. Tuhan, semua ini tak akan terjadi kan? Mengapa kau buat aku jadi takut untuk meninggalkan Minwoo?

Meoww,, meoww,,
Hye Mi berjalan mengikuti arah suara itu berada. Ternyata ada seekor anak kucing yang terjepit di celah selokan (?). Hye Mi memungut kucing itu dan hendak membawanya ke rumah. Namun saat berbalik, dia diam tanpa kata saat melihat cahaya putih melintas di matanya.

MINWOO’S POV:
Tepat pukul 8 pagi, aku sudah bersiap untuk menjemput Hye Mi. Rencananya aku ingin mengajaknya ke dorm untuk latihan sebentar kemudian pergi jalan-jalan dengannya.
Kuambil handphoneku yang berdering sedari tadi, ada telepon. Kulihat layar handphoneku tertulis ‘Chagiya’ dengan sekilas foto Hye Mi. Ada apa pagi-pagi telepon? Apa dia sudah merindukanku lagi?
“Yeoboseyo? Ada apa chagi?”
“Minwoo, ini Kwangmin. Bisakah kau datang ke Seoul Hospital sekarang?”
“Memang ada apa? Siapa yang sakit?”
“Sudahlah, kau cepat kesini ya?”
“Nde, I’ll be there” CEKLIK!
Dengan segera, kupacu motorku dengan kecepatan yang cukup tinggi *bayangin betapa kerennya Minwoo naik motor yang keren ^^*

@Seoul Hospital..
Aku melihat Jo Twins terduduk di kursi tunggu, mereka tampak galau. Apa yang terjadi?
Aku segera berlari menghampiri mereka dan mencoba menanyakan gerangan apa yang terjadi hingga membuat mereka jadi galau.
“Hey, ada apa? Apa sesuatu terjadi? Dimana Hye Mi? Kenapa dia tidak muncul?” tanyaku pada salah satu pada mereka yang mau menjawabnya.
Di sisi lain, kulihat juga seorang ibu yang berumur sekitar 37 tahun, menangis tersedu di samping ibu Jo Twins. Siapa ibu itu?
Aku terus bertanya kepada Youngmin ataupun Kwangmin, hingga salah satu dari mereka memberiku jawaban yang benar-benar mengejutkan.
“Hye Mi kecelakaan kemarin malam di depan rumah, dia kehilangan banyak darah. Lebih parahnya dia mengidap penyakit anemia akut yang mengakibatkan dia sering kekurangan darah. Sayangnya dia sudah terlambat untuk diselamatkan” jelas Youngmin perlahan.
Seperti terjerat ombak laut yang begitu hebat atau seperti tersambar petir di gedung yang tinggi, aku tidak bisa mempercayai apa yang telah dikatakan Youngmin tadi. Rasanya mungkin aku terbakar emosi.
“Ma-maksudmu? Hye Mi…”
“Tenangkan dirimu, bacalah ini. Aku menemukannya di tas yang ia bawa saat mengalami kecelakaan tadi malam” Kwangmin mencegah emosiku dan memberikanku surat beramplop biru muda. Dengan menahan emosi, aku mulai membacanya.

===============================================================================
Dear My Boyfriend, No Minwoo..

Gomawo, jeongmal gomawo…
Chagi, aku senang ahirnya kau mau meluangkan waktumu sehari untuk berkencan denganku. Kau tahu? Sebenarnya sehari itu kurang untukku, bagaimana bisa ditetapkan satu hari hanya ada 24 jam? Haha.. but, I’m glad can spend my time with you. Thank you :)

Mianhae, jeongmal mianhae…
Chagi, aku minta maaf ye? Aku harap kau jangan menangis ne? Kau harus tunjukkan padaku, bahwa No Minwoo, namjachingu Kim Hye Mi itu tidak cengeng.. arra?
Minwoo, walaupun aku sudah tidak bisa menemanimu lagi, tapi aku akan tetap berada di hatimu. Aku janji kok nggak bakal kabur dari hatimu, jadi jangan sedih ya chagi? :D

Minwoo, walau aku sudah tidak ada lagi di sampingmu, aku harap kamu tetap hidup bahagia. Jangan sedih karena aku, kalau kamu sedih, aku juga sedih lo.. chagi, fighting ya !! :)

Saranghaeyo,
Kim Hye Mi
===============================================================================
Tanpa sadar, aku terjatuh ke lantai. Duduk termenung sambil memandangi kembali surat dari Hye Mi. Bisa-bisanya kau setega ini padaku? Jadi kencan satu hari itu dia rencanakan karena ini? Hye Mi…
“Sudahlah Minwoo, ikhlaskan saja dia. Kau tahu? Dia bilang beberapa waktu yang lalu bahwa dia bermimpi dia akan mati pada hari ini. Mungkin kencan kemarin, dia ingin merajut kenangan antara kau dan dia. Just for one day to make her last day to be colorful” ucap Kwangmin sambil menenangkanku.

***
Kuhembuskan nafas panjang seraya mengirini pemakaman Hye Mi. Aku ingin menangis, sungguh! Tapi aku mengurungkannya demi apa yang ditulis Hye Mi dalam suratnya agar aku tidak menangis.
Acara pemakaman selesai, aku masih berdiri sambil membawa surat itu. Mianhae, Hye Mi, untuk kali ini aku tidak bisa menahan air mataku. Kuharap kau tahu betapa sedihnya aku kehilanganmu ..
Kemudian aku mencoba tuk tersenyum “Bahagialah kau di sana, chagi. Dan kuharap kau tetap berada di hatiku. You’ll stay in my heart forever..”

END

Yaaa… gimana nih? Kuharap nggak failed yah, cz aku mikirin alurnya ini saat ngerjain tes uji coba IPA (curhat).. Ini aku bikin udah lama, Cuma mau ngepost itu males banget, jadi aku post hari ini :D..
Nggak tahu kenapa aku pengen nulis ff yang cast’nya boyfriend. Yang pertama, Minwoo emang pantes jadi cast anak SMA. Yang kedua, kaya ada project sendiri sama temen sekelas buat bikin ff boyfriend. Jadinya begini..

Kuharap jangan berhenti buat ‘LIKE’ dan ‘RCL’ ya readerdeul, pesanku buat penyemangat bikin ff juga. Oh ya readerdeul, besok April kan musimnya ujian nasional ya? Jebaaaaal, doain aku biar bisa ngerjain UN ya? Yang mau doain aku kasih kolornya Minwoo deh *eh?

Ya udah, cukup sekian yang dapat saya haturkan pada readerdeul. Kalau ada yang kurang, mohon dimaafkan. Kalau lebih, nggak usah dikembalikan, anggap sedekah (hloh?).
GOMAWO AND GOODBYE :D


2 komentar:

rizz leona mengatakan...

ralat : starship ent. bukan starlight :p
eh, apaan tuh taraaa taraaa..??

HyeKyu mengatakan...

oh, yo sory naknu... error mode on ching :o
taraa kan dirimu !? -_-

Posting Komentar