Sedikit cerita tentang suka duka
ikut diklat wikarya dari nol untuk mendapat sebuah pin bertuliskan ‘Official
Crew Wikarya SMA Negeri 3 Surakarta’ sebagai tanda dilantiknya anggota Wikarya
angkatan 2012/2013.
Wikarya : subsie OSIS yang
merupakan organisasi jurnalistik sekolah di SMA Negeri 3 Surakarta.
Senin, 1 Oktober 2012
Setelah mendapat amplop
pemberitahuan diterima atau tidaknya aku dalam subsie wikarya, ada TM
(Technical Meeting) tentang kegiatan Diklat yang akan berlangsung selama 4
hari, dari tanggal 3-7 Oktober 2012. Dalam TM itu dijelaskan beberapa informasi
dan syarat untuk melaksanakan kegiatan Diklat (Pendidikan dan Latihan) agar
berjalan lancar. Isinya sih, ya, tugas – tugas cari biodata plus tanda tangan
dari ‘super kakak’ dan ‘kakak’. Terus bikin majalah and bikin kue bercap
25 jari yang melambangkan 25 anggota
Wikarya.
Rabu, 3 Oktober 2012
Sebelumnya, selama hari Selasa
sampai Sabtu, salah satu tugasnya yaitu mengumpulkan biodata dan tanda tangan
dari Super Kakak dan Kakak. Itu ya, sebenernya capek banget. Bayangkan, sebelum
masuk pelajaran pertama, waktu istirahat I dan II ludes untuk cari
biodata+tanda tangan itu. Itupun sebagian masih dikasih tugas dari yang
dimintai tanda tangan. Huaaah, tapi enaknya kita bisa tahu dan kenal siapa saja
saudara-saudara kita yang lebih tua beberapa tahun angkatan dari kita J
Diklat ruang :
Sesi I à materi oleh Pak Agus
Sutarto
Waktu Ibadah
Sesi II à materi Corel Draw oleh
Kakak
Sesi III à (aku nggak tahu ini
namanya apa) Kita disuruh duduk siap, menyebutkan kesalahan, merem terus
melakukan pembelaan terhadap saudara satu angkatan. Sesi ini cukup
sadis dengan disobeknya penggaris kami (yang lempe-lempe katanya) kemudian dihamburkan ke udara. Bumbu khas dari sesi ketiga ini yaitu dibentak-bentak. Ya, cukstaw :o
sadis dengan disobeknya penggaris kami (yang lempe-lempe katanya) kemudian dihamburkan ke udara. Bumbu khas dari sesi ketiga ini yaitu dibentak-bentak. Ya, cukstaw :o
Kamis, 4 Oktober 2012
Diklat ruang :
Sesi I à materi oleh Ibu Sri
Maryamti
Waktu Ibadah
Sesi II à materi Photoshop oleh
Kakak
Sesi III à (masih sama kaya
kemarin) Di diklat ruang yang kedua ini, sedikit mengalami peningkatan. Setidaknya
kesalahan kami sedikit demi sedikit berkurang. Dan pada sesi ini, kakak-kakak
nggak terlalu galak daripada kemarin. Ya, terimakasih udah mau melunak pada
kami dan tidak galak dalam membentak.
Jum’at, 6 Oktober 2012
Ini adalah hari dimana DIKLAT
RUANG TERPARAH !!
Kalau kata kakaknya, sebenernya
materi hari itu santai dan nyenengin banget. Apa sih? Wawancara sama fotografi,
seru kan? Tapi kenapa bisa jadi diklat ruang terparah?
Gini ceritanya, baru beberapa
saat kakak menyampaikan materi tentang wawancara, tiba-tiba saudaraku datang Cuma
buat minta izin karena nggak bisa ikut diklat. Ya, izin untuk belajar karena
dia anak aksel yang akan menghadapi semesteran satu minggu lagi. Dari situ
mulai muncul titik perdebatan yang mengharuskan saudaraku itu untuk ikut diklat
ruang, setidaknya satu diklat ruang sebelum diklat puncak. Debat, debat dan
debat sehingga materi yang seharusnya disampaikan di-SKIP untuk minta kepastian
kehadiran dari saudaraku yang minta izin tadi.
Oh ya, yang paling parah dan
bikin deg-deg’an itu ya pada diklat hari ketiga itu dari 25 anggota yang
seharusnya hadir, tetapi hanya 17 orang yang hadir (8 orang tidak hadir dengan
beberapa alasan). Parah banget, sumpah! Apalagi ada angkatan 3 tahun di atas
angkatanku yang menyaksikan ‘generasi wikarya nya’ yang echa echo dalam diklat ini. hah, nggak kuat deh ya. Dari jam 2
sampe jam 5 itu acara bentak-bentakan akibat kesalahan yang kami buat. Hmmm..
Dan saking nggak kuatnya, aku
nangis dan keluar dari ruang diklat untuk menenangkan diri. Alasan aku nangis :
- Merasa bersalah karena membuat Keplaknya (Ketua Pelaksana) acara Diklat Wikarya jadi kecewa.
- Merasa bodoh karena tidak bisa memperbaiki kesalahan yang pernah diperbuat dan bikin amburadul acaranya.
Di luar, ada kakak-kakak yang
bantu nenangin aku. Kasih semangat biar aku kuat sampe diklat puncak. Sebenernya
aku pengen nangis lagi, tapi itu tertahan ketika kakak-kakakku bercerita
tentang pengalaman diklat wikarya mereka dulu. Dengan canda dan tawa, mereka
bersemangat saat bercerita tentang diklat mereka yang sebenernya lebih sadis
dari diklat angkatanku. Dari mereka yang ngerjain tugas di rumah saudara mereka
sampe jam 1 malem, dikejar polisi gara-gara nerobos lampu merah ketika cari
makan, hebohnya ngerjain tugas dan laptop yang berserakan di mana-mana. Seakan mereka
melakukan diklat itu dengan suka cita, tanpa ada rasa tertekan. Dari cerita itu
aku jadi tersadar, seharusnya aku bisa kayak kakak-kakakku saat diklat dulu. Hadapi
diklat dengan kegembiraan, bukan rasa tertekan!
Setelah merasa tenang, aku masuk
ke dalam dan kembali duduk untuk mendengar celotehan dari kakak dan kakak
alumni. Dan ternyata, hari sabtu yang seharusnya break untuk diklat diCANCEL. Artinya,
sabtu setelahnya akan ada diklat lagi untuk kejar materi yang sempat tertunda.
Setelah acara diklat kelar, aku
dan saudar-saudaraku cari tempat untuk diskusi. Yang pertama di masjid, nggak
jadi karena taku ganggu yang lagi sholat. Akhirnya kami pindah ke kos temen
yang kebetulan tempatnya cukup luas untuk orang berkisar 10’an. Bla-bla-bla ,
karena waktu jam kunjung (pinjam tempat) sudah habis, maka kami harus segera
enyah dan cari tempat lain. Karena sudah mendekati jam 9 malam, aku harus
segera pulang dikarenakan ibu kosku membatasi jadwal pulang tidak boleh lebih
dari jam 9. Aku pulang, dan yang lain masih cari tempat untuk membahas diklat
besok sampai jam 10’an (katanya).
Sabtu, 7 Oktober 2012
Nggak tahu kenapa hari itu aku
pusing banget, perut sakit, intinya nggak enak badan. Aku nggak bisa ikut
diklat ruang secara full, karena aku harus izin pulang untuk istirahat supaya
besok bisa ikut diklat puncak. Y banget -____-.
Di saat aku pulang lebih awal,
ternyata saudaraku malah pada nginep di rumah saudaraku yang lain. Itu membuatku
jadi merasa bersalah :o
MINGGU, 8 OKTOBER 2012
Masuk jam 6.30 , kelar jam 5.30,
WOW!
Pertamanya sih asik ya, games
gituu. Tapi tetep aja nggak buat aku, karena aku masih lemes dan sakit (aku
nggak ikut main).
Setelah itu ada lomba mading
antara kelompok satu dengan kelompok dua. Di sini mulai seru saat harus berlari
dikejar waktu, mading harus jadi. Dan tring! Walaupun mading kelompok lain
bagus, tapi madingku harus jadi yang paling unyu. HARUS! *maksabanget.
Habis presentase mading, waktunya
makan siang!
DEG, kaget langsung. Mau makan,
kita harus ikuti tata tertib yang tertulis di papan tulis. Banyak banget dan
aku males nulis. Menunya apa sih? Kalo menurut aku sih, enak enak aja soalnya
di rumahku juga ada makanan kayak gitu (nasi+oseng daun papaya) tapi yang nggak
biasa itu minumnya. Teh tawar setengah gelas. We ow we banget kan?
Itu nggak jadi masalah buat aku,
yang jadi masalah :
Kenapa aku bisa pingsan 3x selama
diklat satu hari itu?
TBC!
0 komentar:
Posting Komentar