Title :
Be Mine [Chapter 5]
Author :
Nur Halimah (@im304)
Genre : Romantic, Dramatic, Fiksi, Horor,
Konyol, Yadong, Garing (?) *tentukan sendiri!
Rating :
PG +13
Length :
Multi Chapter
Cast :
·
Cho
Kyuhyun – Super Junior
·
Henry –
Super Junior
·
Lee
Dongbin
·
Lee Eun
Hee
·
Shin Min
Hwa
·
Other…
Annyeong readerdeul!! Balik nih bawa Chapter 5. Yang kemarin
gimana? Semoga ga bikin pusing ya alurnya ^^. Hope you like it :D
Langsung aja ke cerita.. Readers
yang baik, tolong yah nanti RCL FF ini.. menerima kritik dan
saran.
WARNING!!
Banyak typos, alur ngga jelas, sulit
dipahami, bikin pusing, bikin ngantuk, bikin laper, de el el. GA SUKA GA
USAH BACA ! YANG SUKA SILAHKAN BACA ^^.. SILENT READERS, GO OUT!!
SAY
NO TO PLAGIATISM AND NO BASHING!!
~HAPPY
READING~
Previous Story:
Aku terus tersenyum
dalam peluk itu. Tak peduli semua orang melirik ke arah kami. Aku akan terus
bersamamu, Henry. Selama kita saling menyayangi. Ingatlah itu.
Author’s POV:
Satu tahun sudah dilewati oleh Dongbin dan kawan-kawannya.
Kini, dia sudah naik menjadi siswa kelas XII yang akan lulus SMA. Beban semakin
berat, karena selain mempersiapkan untuk ujian kelulusan, mereka juga harus
mempersiapkan akan ujian masuk universitas.
“Eun Hee, ikut ya belajar bersama di rumahku?” tawar Dongbin
pada sobatnya itu.
“Anni, aku lebih suka belajar sendiri daripada belajar
kelompok” balas Eun Hee ramah. Dia mengakuinya dengan jujur, karena menurutnya
begitu.
“Ayolah, biar seru belajarnya. Belajarnya dibikin santai
kok” kata Henry menimpali. Namun Eun Hee hanya tersenyum. Dia benar-benar
menolak “aku kan udah bilang, Henry”.
Dongbin memanyunkan bibirnya, tapi apa boleh buat? Dia juga
tidak bisa untuk memaksa Eun Hee, dia sendiri sudah tahu karakter Eun Hee yang
suka menyendiri.
“Arra.. kalau begitu, Henry, aku tunggu jam delapan nanti
ya?” tukas Dongbin.
“Siap nyonya” balas Henry tersenyum.
Henry’s POV:
Pukul 7 lebihnya 50 menit aku sudah tiba di depan rumah
Dongbin. Sesuai janji, kami akan belajar bersama karena besoknya akan
menghadapi ujian masuk universitas.
“Kajja masuk” Dongbin mempersilakanku masuk. Aku duduk di
depan meja yang penuh dengan buku-buku tentang ujian masuk universitas.
Rupanya, Dongbin sudah belajar sebelumnya.
“Temannya Dongbin ya?”
Aku menengok pada suara itu. Seorang kakek mengenakan jas
hitam itu berdiri tegap di belakangku. Mungkin kakeknya Dongbin.
“Iya, kek. Mau belajar bareng untuk besok. Henry, ini
kakekku” Dongbin segera tiba setelah mengambil bukunya. Entah, buku apalagi.
“Yasudah, kakek tinggal dulu. Belajarnya yang santai tapi
serius ya” pesan kakek Dongbin kemudian pergi.
Kami belajar lesehan menghadap tumpukan buku-buku tebal di
hadapan kami.
“Chagi, kau curang ya?”
“Curang bagaimana?”
“Kau sudah belajar duluan. Lalu aku bagaimana? Ketinggalan
dong”
Dongbin tersenyum menanggapi candaanku. “Mianhae. Kau kan
sudah pintar, ujian tanpa belajar pun pasti bisa kamu”
Kemudian, kami mulai belajar dengan serius. Sesekali aku
melirik ke arahnya yang sedang belajar dengan serius. Lucu. Kadang juga, dia
menguap. Mungkin mengantuk karena sudah belajar sebelumnya.
“Kau curi pandang padaku ya?” kaget. dia menyadari kalau aku
memandanginya.
“Anni. Aku mau melihat jawabanmu, apa sama dengan jawabanku”
jawabku bohong. Kulihat dia memanyunkan bibirnya, sebal.
“Eummb, chagi.. sekarang kabarnya Kyuhyun bagaimana ya?”
“Mollayo. Wae? Kau merindukannya?” aku tersentak mendengar
pertanyaannya. Sejarah apa yang menjelaskan aku akan merindukan namja berwatak
setan seperti Kyuhyun?
“Anni. Dia sudah kuliah sekarang ya?”
Dia tidak menjawab. Hanya memanyunkan bibirnya (lagi).
Mungkin dia tidak suka kalau aku membicarakannya.
“Kau jangan menggodaku, chagi” aku memukul pelan bibirnya
dengan bolpoinku.
“Memang apa yang aku lakukan?” tanyanya. Entah berpura-pura
tidak tahu atau tidak. Nan molla.
“Kau ingin aku menciummu kan?” balikku bertanya sambil
menaikkan alisku dan tersenyum jail. Kulihat dia mala menyembunyikan bibirnya.
Membuatku tertawa.
“Sudahlah, ayo belajar lagi” ucapnya mengalihkan suasana
yang makin panas ini (?).
10 p.m
Jam dinding menunjukkan pukul 10 malam. Saatnya aku pulang.
“Hati-hati chagi. Gomawo ya”
“Nde. Jaljahaeyo, chagi” setelah berpamitan, kujalankan
mobilku untuk segera pulang.
*****
Kyuhyun’s POV:
Hari ini, aku ada kuliah. Tapi masih setengah jam lagi. Aku
berjalan menuju taman, sekedar mendengarkan music di MP3 Playerku.
Tak disengaja mataku berhenti pada satu titik. Yeoja
berambut panjang terurai yang mengenakan jaket jins itu. dia melambaikan tangan
padaku. Aku tersadar dari lamunan.
“Kyuhyun!!” teriaknya dan berlari ke arahku yang sedang
duduk di bangku taman. Aku hanya menyambutnya dengan senyum tipis.
“hey, tidak bisakah kau memanggilku oppa? Aku ini sunbaemu”
ucapku. Dia masih tampak mengatur nafasnya setelah berlari.
“mwo?! Umur kita sama, hanya saja kau yang lulus duluan”
sangkalnya. Dia masih seperti dulu. Selalu memprotes, cerewet dan berkesan
mengganggu.
“kau sudah lupa padaku?” tanyanya yang duduk di sampingku.
“Anni. Siapa yang akan melupakan yeoja malang yang hampir
mati saat masalah datang di camping tahunan waktu itu?” balasku sambil
berpura-pura mengingat-ingat waktu yang lalu.
“Jahat. Itu yang membuatmu tak akan melupakanku? Huh!”
tukasnya sambil menimpukku dengan buku. Aku hanya tertawa, mengingat kejadian
waktu itu. benar-benar takkan terlupakan.
“Bagaimana kabarmu?” ucapku membuka pembicaraan setelah lama
tidak bersua (?)
“istimewa!!” balasnya memekik dan berpose seperti Cherry
Belle atau apalah terserah (*o*)
“aku juga masih dengan Henry” seakan dia bisa membaca
pikiranku, sebelum aku menanyakannya.
“Wow, satu tahun?” pekikku kaget. kaget karena bisa-bisanya
yeoja ini dibodohi namjanya sendiri.
“lebih seminggu” timpalnya.
“Lalu sekarang dia lanjut dimana?”
“Disini” what?!
“Oh! Itu dia Henry” aku sudah berfirasat buruk. Aku harus
menghindari sikon ini.
“Dongbin, lima menit lagi aku ada kuliah. Aku duluan ne?”
tanpa mendengar balasannya, aku segera pergi. Sebelum bertemu dengan Henry.
Dongbin’s POV:
Aku melihat Henry melambaikan tangannya padaku saat aku dan
Kyuhyun bertemu setelah beberapa bulan dia lulus duluan. Tidak disangka kami
bertemu disini ^^.
“Dongbin, lima menit lagi aku ada kuliah. Aku duluan ne?”
ucap Kyuhyun. Mengapa tiba-tiba?
Belum sempat aku membalas, dia sudah berjalan pergi.
“Chagi tadi itu siapa?” tanya Henry begitu sampai di
depanku.
“Kyuhyun. Tidak disangka aku bertemu dengannya di sini. Kita
satu kampus loh” jawabku girang. Entah mengapa. Mungkinkah ini efek kangen
setelah berbulan-bulan tidak melihat batang hidung si setan itu?
Henry tampak kaget, tapi tak ada sepatah kata pun yang
keluar dari mulutnya. Apa dia masih
membenci Kyuhyun? Sebenarnya, sampai saat ini aku belum tahu alasan mengapa
Kyuhyun memukul Henry dulu. Pernah aku bertanya langsung pada Kyuhyun, tapi
jawabannya selalu menyalahkanku. Lebih tepatnya mengatakan aku bodoh. What’s wrong?
“Ya sudah, kajja jalan bareng” ajaknya sambil menarik
tanganku untuk pergi.
Henry, dia memutuskan untuk mengambil bidang Musik.
Sedangkan aku mengambil bidang sastra. Aku sendiri bingung, apakah itu adalah
keputusan yang benar. Itu menurut rekomendasi dari orang-orang di sekitarku. Oh
ya, Eun Hee! Dia mengambil Desain untuk kuliahnya. tapi sekarang aku jadi
jarang melihatnya.
Author’s POV:
Dongbin berjalan tergesa-gesa menuju kelasnya. Lima menit
lagi mata kuliahnya akan dimulai. Di saat tergesa-gesanya dia…
“Hey, Lee Dongbin!”
Seorang yeoja meneriakkan nama Dongbin. Dia memanggil
Dongbin yang sedang mengejar waktu. Dengan terpaksa Dongbin menoleh ke arah
suara itu. betapa kagetnya dia saat mengetahui yeoja yang memanggilnya tadi
adalah Shin Min Hwa, musuhnya saat di SMA dulu.
Yang membuat mereka menjadi bermusuhan adalah memperebutkan
Henry. Dari awal kelas X, Min Hwa sudah berniat untuk mengejar Henry dan
mendapatkan cintanya. Berharap menjadi yeoja Henry. Tapi harapan itu pupus saat
mengetahui bahwa Henry berpacaran dengan Dongbin saat camping dulu.
“Ternyata kau kuliah di sini juga? Tak disangka, kita memang
ditakdirkan untuk selalu berjumpa ya?” ujar Min Hwa dengan senyum sinis.
Dongbin hanya menatap tajam pada Min Hwa.
“Mianhae. Aku tergesa-gesa. Membuang waktu seperti ini
merugikan bagiku, aku ada kelas” tanpa menoleh lagi, Dongbin berlari
meninggalkan Min Hwa yang tadi menyapanya. Dengan geram, Min Hwa melangkah
pergi.
Dongbin’s POV:
Setelah selesai, aku keluar dari kelas dan berniat untuk
mencari Henry di kelasnya. Dia mengajak pulang bersama. Nah, itu dia!
“Chagi, jeongmal mianhaeyo. Hari ini kita tidak pulang
bersama dulu ne?” ucapnya sedikit tersengal setelah berlari.
“Wae?” tanyaku kecewa. Padahal aku ingin pulang bersama di
hari pertama masuk kuliah.
“Aku ada janji dengan temanku untuk mengerjakan tugas dari
dosen” jawabnya. Huh! Aku saja tidak
diberi tugas kok, dosen Henry terlalu rajin!
“Arra..” balasku lemas.
“yasudah, aku duluan chagi” dan dalam sekejap dia sudah
menghilang.
***
Aku menyusuri jalan pulang sendirian. Ya, pulang sendiri
tanpa pacar di hari pertama masuk kuliah. Nasib seorang yeojachingu yang
mengenaskan!
Sejauh mata memandang, penglihatanku baik-baik saja sebelum
aku melihat seorang yeoja berambut blonde dengan hak tinggi 20 cm. huh! Dia lagi, mau apa sih?
“Hey, jangan kabur! Ada yang ingin kutunjukkan padamu” sial!
Aku terlambat untuk berlari.
“Menunjukkan apa?” tanyaku to the point.
“Lihat ini, kau pasti terkejut” senyum pahitnya tersungging
di wajahnya. Dia menyerahkan Iphone 4 nya padaku. Apa lagi ini?
Kusentuh tombol Play untuk
melihat isi video di layar itu. Aku sempat bingung, apa maksud dari video ini.
Tapi, lama-lama video yang berdurasi hanya satu menit lebih dua puluh delapan
detik ini membuat nafasku tertahan. aku tidak menyangka dia akan setega ini
padaku.
“Bagaimana? Tidakkah kau terkejut” tanyanya sambil tersenyum
puas. Aku masih memikirkan apa yang ada dalam video tadi.
PRAAAANNG!!!
Reflek saja, aku membanting Iphone milik Min Hwa. Tak peduli
yeoja itu berteriak histeris karena Iphone kesayangannya sudah remuk olehku,
aku pergi meninggalkannya. Langkahku semakin cepat seiring mengalirnya air
mataku yang mulai basah setelah melihat video tadi.
Aku tak menyangka akan
seperti ini. KALIAN BENAR-BENAR JAHAT!!
TO BE CONTINUE
0 komentar:
Posting Komentar